Aku sebenarnya sangat jarang
menulis tentang hal-hal yang berbau cinta,romatisme dan segala macamnya. Tapi
semalam setelah nonton film “Before Sunrise” yang entah ke berapa kali nya, aku
mendadak kepikiran untuk nulis tentang romantic things while traveling alias
hal-hal romantis ketika traveling. Kalau ada yang sudah nonton film Before
Sunrise ini pasti deh bakalan kepikiran bagaimana seandainya jadi Jesse atau
Celine yang ketemu gak lebih dari 24 jam, akhirnya memutuskan untuk turun dari
kereta dan jalan-jalan semalaman di Wina, daannnn…jatuh cinta secinta cintanya.
Aku..pas pertama kali nonton film ini bak nonton cerita dongeng. Jatuh cinta
saat keduanya menempuh perjalanan, memutuskan menghabiskan waktu yang sebentar
untuk mengelilingi kota Wina yang apik itu, lagipula siapa yang gak bakal
senang jalan bareng si ganteng Ethan Hawke ini. But anyway balik
ke topik, romantisme perjalanan. Begini, romantisme buat aku agak gak melulu
laki-laki sama perempuan, ini hal yang bisa aku artikan luas banget. Tetapi
kalau ini dikaitkan dengan hubungan sepasang individu berbeda kelamin, aku rasa
aku punya sedikit momen romantis saat traveling. Gak banyak tapi pernah, baik
yang aku lihat maupun yang aku alamin.
Sebentar..sekitar lima tahun
lalu, pernah ada pria itu yang bikin aku jatuh cinta cuma gegara si pria ini
gak mau sedetik saja melepas genggaman nya dari tanganku sepanjang jalan
Malioboro. Naif banget memang, tapi saat itu aku baru benar-benar ngerasain
Malioboro bisa seindah gitu. Namanya juga lagi jatuh cinta ya..haha. Di ujung
jalan kami bahkan masih sempat melihat acara musik, sesekali dia ini menatap
dan menyibakkan rambut yang menutup mukaku. Gak ada yang mewah, gak ada dinner
romantis, kami hanya jatuh cinta.
Atau...satu tahun setengah tahun
yang lalu, aku seorang perempuan jomblo tiga tahun yang sedang malas
tentang cinta dibuat kesengsem dan berpikir bahwa hanya ada satu orang di
hatinya padahal ya biasanya saja sebenarnya. Sounds silly but true, that how
those feeling work. Aku jadi amat suka berada di bandara, aku jatuh cinta
dengan pria ini disini. Di tempat macam ini kita bisa melihat banyak hal
terjadi. Melepas dan menerima, perpisahan dan perjumpaan ada di tempat ini. Aku
masih ingat bagaimana aku dengan santainya meletakkan kaki di atas
kakinya sembari menunggu pesawat kami terbang. Dengan head set di telinga aku
masih ingat dengan jelas setiap kata-kata yang lelaki ini ucapkan. Kadang kami
tersenyum berbarengan, menatap satu sama lain, kami bahkan sempat-sempatnya
mengomentari orang-orang yang ada di waiting room. Even there is no touching,
no kissing, just smile and talk close each other can be so romantic. Gak
berlebihan, hanya ketawa bareng saja bisa sangat sedalam itu.
Ada satu lagi, di Siem Reap
kemarin aku bertemu sepasang Oma Opa dari Inggris. Jadi mereka ke Siem Reap
hanya berdua, can you imagine?berdua saja. Saat itu mereka sedang duduk
beristirahat di depan Angkor Wat. Dengan ditemani tour guide, mereka ngobrol
satu sama lain. Karena posisinya tepat di depanku dan jaraknya sangat dekat,
aku dengan jelas bisa mendengar apa yang mereka obrolkan. Saat si tour guide
ini sedang berbicara banyak menjelaskan rencana tour mereka, si Oma ini hampir
tak semenit pun melepas pandangan dari si Opa yang duduk disampingnya. Si Oma
bahkan sempat mengingatkan si Opa untuk mengelap keringatnya. Si Oma tak luput
mengingatkan juga kalau kacamata si Opa kotor kena debu, dia dengan
kebawelannya sempat menyuruh si Opa untuk cepat membersihkan kacamata tersebut
sehingga tidak mengganggu penglihatan. Aku yang di depannya persis sempat
tercenung beberapa menit. Itu hal kecil, hal sepele tapi manis banget untuk aku
saksikan. Disamping mereka masih mesra di usia senja dan masih mau traveling
keluar benua berdua.
Nah sudah kubilang kan..aku tak
pandai bercerita tentang remeh-remeh cinta ini jadi cukup saja sampai situ.
Jadi intinya, kita sebenarnya gak pernah tau perasaan sayang, cinta itu bakal
datang kapan, dimana, dari siapa atau ke siapa. Nikmati dan hormati selagi bisa
karena itu anugrah. Utarakan jika memang belum, gak ada jaminan bakal diterima
dengan rasa yang sama tapi isi hati berhak untuk diungkapkan. Yang terjadi
antara Jesse dan Celine hanya cinta satu malam, tapi toh di sekuel ketiga
“Before Midnight” akhirnya mereka menikah dan punya anak. Cinta memang kadang
aneh begitu, tapi ya memang begitu. Itu di film, di kehidupan nyata bisa saja
lebih aneh lagi. Yang terpenting, ketika datang terima dengan gembira, ketika
pergi relakan saja dengan lapang. Selamat mencinta..!
Komentar
Posting Komentar